Awalnya aku masuk ke dunia kebidanan hanya semata u/ berbakti pada orang tua, bahasa kasarnya mah, terpaksa #widih sadis amat hahaha. Semester pertama aku lalui dengan ogah-ogahan akibatnya nilai IP-ku parah banget -_-, tapi semester kedua aku mulai bangkit, aku camkan dalam pikiranku kalau dimana pun aku berada aku harus sukses. Walaupun sebenarnya, saat itu masih belum bisa move on dengan yang aku suka. Tapi, sekarang aku sudah memasuki dunia kebidanan yang sesungguhnya, dan aku sudah bisa move on yeay ! :-P
Kalau dipikir-pikir ya, income bidan itu ga seberapa, dibandingkan dengan ketika aku lulus SMK dan aku sempet kerja, ternyata income-nya lebih besar dari bidan. Tapi dari situ aku belajar ikhlas, kalau semata untuk mendapat income yang besar ya aku ga akan jadi bidan, tapi yang menjadi pertimbangan adalah ada rencana kedepannya untuk membuka usaha praktek bidan sendiri. Kalau sudah punya usaha sendiri kan income yang didapat per-bulannya berkisar antara 10-20 juta atau lebih, tergantung banyaknya pasien, kalau sepi ya dapatnya sekitar 5-6 juta/bulannya. Sedangkan outcome untuk obat-obatan /bulannya berkisar antara 600-700 ribu, itu juga tergantung dari banyaknya pasien.
Tapi itu ga mudah, ada rintangan yang harus aku lalui tentunya. Yaitu, pengalaman kerja sebagai bidan minimal 2 tahun, skill sudah mapan, mempunyai Surat Izin Praktek Bidan, mempunyai tempat praktek bidan yang sesuai Standar. Modal nya pun kurang lebih 50 juta, belum termasuk tempat usahanya yaitu rumah/bangunan.
Oke, kembali ke kehidupan yang sekarang, sudah cukup bermimpinya :-P
Sebagai bidan fresh graduated alias Bidan Junior mencari pekerjaan itu gampang-gampang susah, ditambah saingannya beribu-ribu bidan. Sempat melihat 1 rumah sakit yang sedang membuka lowongan untuk bidan, yang melamarnya sudah mencapai 1000 lebih, ngeliatnya aja udah enek pengen muntah :-P tapi Allah kan sudah menetapkan rezeki masing-masing hamba-Nya, jadi woles sajalah.
Untuk sekarang rezeki-ku ada di Tempat Praktek Bidan Swasta, sebagai bidan jaga 24 jam, resikonya pasti ada, salah satunya waktu buat keluarga jadi nomor 2. Wayahna we keudah tarima. Sempat sih beberapa minggu yang lalu sudah 2 kali aku hampir kabur dari tempat kerja, tapi kalau aku kayak gitu kapan aku dewasanya? salah ga?
Sebenarnya aku bisa cari kerja yang shift-shift'an, di Klinik, ataupun Rumah Sakit. Tapi orangtua menuntut aku untuk kerja di bandung saja dengan alasan tidak ada mahrom diluar sana. ya Okelah. Sekarang mah jalani saja dulu lah yang ada, toh roda itu berputar, kadang diatas kadang dibawah, kadang bahagia kadang sedih. Tapi tetap diiringi berdo'a dan berusaha, semoga suatu saat nanti aku mendapat pekerjaan yang lebih baik dari ini. Aamiin. Oya satu lagi, semoga aku bisa cepat nikah, hahahaha Aamiin .
Sekarang mah nyicil pengalamannya dulu, sama skillnya, kalau ada rezeki bisa dipake buat nyicil alat kesehatan kalau kesampean buka usaha praktek nanti. Aku sih sudah ga berminat jadi PNS lebih baik jadi pengusaha saja. Karena di dalam Al-Quran pun dijelaskan kalau tempatnya wanita itu lebih baik didalam rumah. Nah, kalau punya usaha sendiri kan stay at home tuh, ga perlu cape-cape kerja shift-shift'an yang hidupnya jadi ga beraturan, gajinya juga pas-pasan hahaha. Apalagi kalau sudah punya keluarga sendiri, walaupun jadi wanita karir tidak menutup kemungkinan bisa jadi ibu yang sukses juga, tapi karir yang gimana dulu nih, kalau yang kerjanya harus diluar rumah, ya otomatis waktu buat keluarganya jadi ga maksimal. Iya kan? iya dong. Pandangan aku sekarang sih seperti itu.
Hmm, yang jelas aku mah mau jadi istri yang sholehah dan ibu yang baik buat anak-anak aku kelak, ibu yang bisa membimbing dan mendidik anak untuk menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Aamiin.